Home » Renungan » Merawat Tunas Damai

Merawat Tunas Damai

Lukas 21:25-36

Masa Adven dan Natal tahun ini merupakan masa Adven dan Natal yang spesial, sebab di tahun 2019 nanti, kita sebagai bagian dari bangsa Indonesia akan menyelenggarakan pesta demokrasi. Tahun 2019 menjadi tahun politik bagi bangsa kita. Tantangan terbesar di tahun politik adalah bagaimana kita sebagai bangsa harus tetap menjaga kedamaian, di tengah berbagai perbedaan pilihan politik yang kita miliki.

Belajar dari pengalaman yang telah terjadi di beberapa kesempatan pemilihan umum, tak jarang kita menjumpai kenyataan di mana kedamaian terganggu di kala pesta demokrasi berlangsung. Bahkan tak jarang sebagian dari kalangan kita, ada yang ikut andil dan terlibat dalam menciptakan keresahan-keresahan di tengah masyarakat.

Selain itu, kita juga berhadapan dengan beberapa kelompok masyarakat yang intoleran. Toleransi sebagai pengikat kebersamaan kita selama ini terkoyak oleh ulah sebagian orang yang tidak bertanggung jawab dan terus menghembuskan semangat permusuhan. Hidup damai yang telah terjalin bertahun-tahun dapat berubah dalam waktu singkat oleh ulah kalangan intoleran.

Di tengah kenyataan hidup yang seperti ini, betapa kita menyadari pentingnya menjaga dan merawat damai di tengah kehidupan. Melalui tema “Merawat Tunas Damai” ini umat diajak untuk memahami bahwa kedatangan Kristus ke dunia merupakan penggenapan janji Allah dalam menghadirkan damai di dunia serta terpanggil menghadirkan damai dalam dunia. Sebab itu, di masa penantian ini umat diajak untuk turut berperan serta menjaga dan merawat kedamaian.

Dalam bacaan ini, Yesus tidak pernah mengatakan kapan persisnya waktu kedatangan-Nya kembali. Ia hanya menunjukkan tanda-tandanya, yaitu tanda-tanda yang terjadi pada alam semesta. “Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut.” (ay.25)

Suatu gambaran keadaan yang dapat membuat orang mengalami kecemasan dan mati ketakutan. Namun itu bukan akhir dari segalanya. Apa yang terjadi itu justru menjadi penanda awal masa kedatangan Anak Manusia. Dalam hal ini Yesus berkata, “Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Apabila semuanya itu terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.” (ay.27-28)

Yesus juga memakai perumpamaan tentang tumbuhnya tunas pohon untuk menjelaskan tentang tanda-tanda selanjutnya. Pergantian dari musim dingin ke musim panas selalu ditandai dengan tumbuhnya tunas-tunas baru pada pohon. Ketika tunas-tunas itu mulai muncul, maka musim dingin yang membuat tumbuh-tumbuhan tidak mampu bertahan hidup; akan berhenti dan berganti musim panas yang penuh harapan. Yesus memakai perumpamaan ini untuk menggambarkan keadaan yang akan terjadi sesudah tanda-tanda yang mengerikan itu. Melalui perumpamaan ini, Yesus ingin menegaskan bahwa setelah masa yang sukar itu, akan muncul masa yang penuh harapan. Masa di mana Kerajaan Allah dinyatakan. Kehadiran Anak Manusia mengubah keadaan yang sukar, berat, dan penuh kengerian, menjadi masa yang penuh harapan.

Sebab itu, Yesus berharap murid-murid-Nya tidak salah dalam menyikapi tanda-tanda yang terjadi. Saat murid-murid melihat dan merasakan tanda-tanda itu terjadi, mereka diajak untuk tidak menjadi takut dan salah fokus. Sebab, yang penting bukan apa yang sedang terjadi, melainkan siapa yang sedang datang. Oleh karena itu, bukan sikap takut dan cemas yang menjadi respons atas semua itu, melainkan murid-murid diajak untuk menyambut siapa yang sedang datang itu dengan sikap yang siap “bangkitlah dan angkatlah mukamu..”. Sambutlah Dia yang sedang datang, sebab Dialah Penyelamatmu! Amin!

Bagikan :



Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kontak

GKJ Wonosari Gunungkidul
Jl. Gereja No. 11-12 Wonosari, Gunungkidul, DIY, 55812, Telp : (0274) 391 146
No. Rekening BRI a.n. GKJ Wonosari : 0153-01-001186-56-7

Jadwal Ibadah Induk

06.00 BAHASA INDONESIA

08.00 BAHASA JAWA

16.30 BAHASA JAWA

18.30 BAHASA INDONESIA

Jadwal Ibadah Panthan

PANTHAN BENDUNGAN 07.00 WIB BAHASA JAWA (Minggu I Bahasa Indonesia)

PANTHAN RANDUKUNING 07.00 WIB BAHASA JAWA (Minggu II Bahasa Indonesia)

PANTHAN NGLIPAR 07.00 WIB BAHASA JAWA (Minggu II dan IV Bahasa Indonesia )

PANTHAN KEBONJERO 07.00 WIB BAHASA JAWA (Minggu I Bahasa Indonesia)

PANTHAN HARGOMULYO 08.00 WIB BAHASA JAWA (Minggu II Bahasa Indonesia)

Powered by WordPress / Academica WordPress Theme by WPZOOM