Home » Renungan (Page 15)
Category Archives: Renungan
Berkarya dengan Kudus dan Gembira
(Lukas 3: 7-18)
Berkarya bisa dipergunakan sebagai sarana dan wahana mengungkapkan jati diri. Jati diri orang yang bersyukur atas kasih karunia dari Tuhan. Banyak karya dihasilkan seseorang atau sekelompok orang karena kecintaan dan jiwa yang dekat dengan Tuhan, misalnya, karya seni suara dan karya musik. Karya yang dipergunakan sebagai wujud pemujaan dan penyembahan kepada Tuhan Allah Yang Mahabaik. Berkarya dapat juga menjadi alat mengungkapkan jiwa yang selalu ingin dekat dengan Tuhan.
Dalam kerangka menantikan kedatangan Tuhan pada masa Adven ini, banyak karya dihasilkan oleh Jemaat. Baik karya seni, karya kriya atau kerajinan tangan, maupun karya pelayanan sosial. Semua dipersembahkan bagi Tuhan dan sebagai alat mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada Tuhan Allah. Berkarya di masa penantian kedatangan Tuhan dapat menjadi sumber inspirasi yang segar dan membangun. Masa penantian bukanlah masa berdiam dan berpangku-tangan. Pada masa penantian, umat Allah dipanggil melaksanakan karya kongkret, sebagai buah pertobatan, dalam bentuk berbagai karya yang berguna bagi sesama, untuk memuji Tuhan Allah.
Continue Reading →Dalam Pertobatan
(Lukas 3:1-6)
Henri Nouwen dalam bukunya “Making All Things New: An Invitation to The Spiritual Life”, menggambarkan sebuah pertobatan sebagai sebuah aktivitas meninjau kembali atau menelaah tindakan-tindakan yang pernah diperbuat dan jika ada kesalahan, maka seseorang diajak untuk menyesali kesalahan-kesalahan pada masa lampau yang disertai dengan komitmen untuk berubah menjadi lebih baik. Pada intinya pertobatan adalah proses mengevaluasi diri, dan berkomitmen membaharui diri menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dengan pengertian ini kita tidak bicara pertobatan hanya berkaitan dengan sebuah tindakan salah atau jahat yang dilakukan seseorang, melainkan juga bicara soal menemukan hal-hal lebih baik dalam hidup ini.
Merawat Tunas Damai
Lukas 21:25-36
Masa Adven dan Natal tahun ini merupakan masa Adven dan Natal yang spesial, sebab di tahun 2019 nanti, kita sebagai bagian dari bangsa Indonesia akan menyelenggarakan pesta demokrasi. Tahun 2019 menjadi tahun politik bagi bangsa kita. Tantangan terbesar di tahun politik adalah bagaimana kita sebagai bangsa harus tetap menjaga kedamaian, di tengah berbagai perbedaan pilihan politik yang kita miliki.
Belajar dari pengalaman yang telah terjadi di beberapa kesempatan pemilihan umum, tak jarang kita menjumpai kenyataan di mana kedamaian terganggu di kala pesta demokrasi berlangsung. Bahkan tak jarang sebagian dari kalangan kita, ada yang ikut andil dan terlibat dalam menciptakan keresahan-keresahan di tengah masyarakat.
Pemimpin yang Melayani Bukan yang Mencari Kedudukan
(Yohanes 18:33-37)
Hari ini Minggu, 25 November adalah merupakan Minggu Trinitas atau merupakan pengujung dari kalender gerejawi. Pengujung kalender gerejawi mempunyai pemahaman bahwa Tuhan Yesus adalah Raja Alam Semesta. Pengakuan ini juga memperjelas bahwa Tuhan Yesus adalah raja diatas segala raja. Umat harus mengakui bahwa pembahasan tentang gelar Yesus sebagai Raja kadang mirip subtansi pembahasan Yesus sebagai Tuhan, sebab gelar Yesus sebagai Tuhan menunjuk kepada pengertian: tuan, guru, majikan, pemilik. Dengan kata milik ini bisa dipahami bahwa Kristus adalah Sang pemilik kehidupan umat manusia. Di samping itu ada gelar Yesus yang paling akrab dalam penghayatan iman umat Kristen adalah sebagai Tuhan dan Juruselamat. Kedua gelar ini sudah menjadi rumusan pengakuan iman. Oleh karena itu, umat secara pribadi diajak untuk memperdalam pengakuannya bahwa Tuhan adalah raja hidupnya. Sehingga dengan demikian, umat dituntut untuk menjalani hidup sehari-hari dengan pengakuan Tuhan adalah Raja. Tuhan yang adalah Raja melakukan pelayanan yang sangat luar biasa
Menjadi Bintang Kehidupan
(Markus 13:1-8)
Bintang di langit, meskipun nampaknya kecil tetapi dapat menjadi penerang, petunjuk arah dan juga pergantian musim bagi manusia. Ternyata bintang yang nampak kecil tersebut adalah sebuah tata surya yang sangat besar, bahkan ada yang melebihi matahari. Menjadi bintang kehidupan adalah suatu gambaran atau metaphor yang menunjuk pada orang yang memiliki kebijaksanaan dan hidupnya menjadi penerang yang telah menuntun banyak orang hidup dalam kebenaran (Daniel 12:3). Pada akhir zaman orang-orang yang menjadi bintang kehidupan adalah orang yang tercatat dalam kitab kehidupan, mereka akan hidup dalam kebahagiaan kekal.