Home » Renungan » Dipersatukan oleh Bapa yang Adil dan Pengasih

Dipersatukan oleh Bapa yang Adil dan Pengasih

Yohanes 17:20-26

Keadilan Allah merupakan konsep yang penting. Allah yang adil adalah Allah yang tidak membeda-bedakan. Bagi orang Yahudi, hal itu sulit untuk dipahami sebab orang Yahudi menganggap merekalah bangsa pilihan Allah dan orang-orang non Yahudi bukan bangsa pilihan Allah. Pemahaman dalam diri orang Yahudi itu membuat mereka menjadi ekslusif. Orang atau kelompok yang bersikap ekslusif berpikir bahwa mereka beda dari yang lain. Beda dalam etnis/suku, tingkatan materi, jabatan, agama, dll. Mereka menganggap diri superior dibanding yang lainnya. Mereka biasanya menjauhkan diri atau membatasi pergaulan dari yang lainnya, yang dianggap berbeda. Mereka merasa bahwa keberadaan yang lain menjadi ancaman.

Ekslusivitas bangsa Yahudi itu dalam kekristenan perdana membuat mereka sulit bergaul dengan orang-orang Kristen dari bangsa lain (non Yahudi). Oleh karena itu dalam doa-Nya, Tuhan Yesus berkata supaya umat dipersatukan sama seperti kesatuan antara Yesus dengan Bapa. Kesatuan antara Bapa dan Yesus menjadikan umat terhisap dalam kesatuan dengan-Nya dan kesatuan itu menyebar dalam hidup bersama. Hal itu terjadi karena keadilan Allah yang tidak membeda-bedakan. Keadilan Allah terwujud dalam bingkai kasih. Apakah keadilan itu mungkin terwujud tanpa membeda-bedakan? Dalam kasih hal itu mungkin. Keadilan Bapa diwujudkan-Nya dengan kekuatan kasih. Doa Yesus itu tidak berhenti saat diucapkan. Saat ini doa itu juga merupakan doa buat umat Allah di masa kini. Yesus menghendaki semua menjadi satu bersama Bapa yang adil dan penuh kasih.

Pemilihan presiden yang berlangsung beberapa waktu lalu telah menjadikan bangsa Indonesia terbelah. Ada dua kubu (kubu itu adalah cebongers dan kampreters). Perpecahan itu sangat menyedihkan. Masing-masing pihak menganggap dirinya paling benar dan hebat. Saat ini pemilu sudah usai. Dengan usainya “pesta” itu, kita melakukan “bersih-bersih” kotoran usai pesta. Agar pekerjaan bersama menjadi selesai dan bagus, gotong royong merupakan solusi terbaik. Dalam gotong royong tidak lagi ada pihak kawan dan lawan. Semua adalah kawan sepadan demi terwujudnya semua harapan. Doa Yesus agar umat menjadi satu pasti mustajab. Agar ke-mustajaban-nya benar-benar dialami umat, umat perlu mewujudkan semua isi doa Yesus sebagaimana dimaksud dalam Yohanes 17. Dengan menyebut Bapa yang adil adalah Bapa yang penuh kasih Yesus menyatakan pada kita untuk ikut dalam keadilan Bapa. Keadilan yang tidak membeda-bedakan, keadilan dalam bingkai kasih. Siapkah kita untuk tidak membeda-bedakan sesama anak bangsa, sesama umat Allah dari latar belakang apapun? Amin.

Bagikan :



Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Agenda Kegiatan

Ibadah Minggu Online : Setiap Hari Minggu jam 08.00 WIB livestreaming di channel Youtube GKJ Wonosari Gunungkidul dan Radio Swara Dhaksinarga 89,9 FM

Persekutuan Doa Rabu Pagi : Setiap Hari Rabu jam 04.30 WIB di Gedung Gereja