Home » Renungan » Keluarga Allah Yang Hidup Berkelimpahan

Keluarga Allah Yang Hidup Berkelimpahan

“Sangkul Sinangkul ing Bot Repot Lintas Generasi”

Dalam HUT ke-88 Sinode GKJ tahun 2019 ini, Bapelsin XXVII GKJ mengangkat tema: “Keluarga Allah yang Hidup Berkelimpahan” dengan sub tema: “Sangkul Sinangkul ing Bot Repot Lintas Generasi” (Galatia 6:2). Pemilihan tema dan subtema tersebut didasarkan pada dua hal, yaitu:

Pertama.
Tema HUT mengacu kepada tema besar pelayanan Sinode GKJ tahun 2016-2024 “Hidup Bersama dalam Keluarga Allah” (Living together in the household of God; Efesus 2:19-22).

Tema ini merupakan tema Sidang Raya ke-14 CCA (Christian Conferrence of Asia) dan Sidang Sinode XXVII GKJ di Lembang, Jawa Barat. Sebagai implementasi dari tema besar tersebut, secara khusus di tahun 2019, tema pelayanan yang dihidupi adalah “Hidup Bersama sebagai Anggota-anggota Keluarga Allah yang Berkelimpahan.” Inilah yang menjadi titik pijak penetapan tema HUT ke-88 Sinode GKJ di tahun 2019.

Kedua.
Pengangkatan subtema di atas merupakan refleksi atas realitas sosial yang dipergumulkan banyak GKJ terkait bagaimana mengelola relasi antar generasi sehingga menjadi relasi yang produktif, saling menghargai (respect) dan saling mendukung (support) dalam pelayanan bersama.

Tidak dapat dipungkiri bahwa relasi antar generasi, terlebih antara generasi adiyuswa dengan generasi milenial, memperdengarkan banyak kisah kegembiraan namun juga berbagai kisah memprihatinkan. Banyak gereja berhasil mengelola relasi-relasi tersebut secara bijak sehingga dapat melayani gereja bersama-sama.

Namun banyak juga yang masih terus bergumul untuk mengelola relasi-relasi antar generasi agar dapat melayani bersama dalam keselarasan. Hal ini tidak mudah karena terkadang setiap generasi memiliki gaya dan selera yang belum tentu selaras dengan generasi lainnya. Acapkali masing-masing generasi menginginkan bahwa gaya dan selera kelompoknyalah yang seharusnya “dipatenkan” menjadi satu-satunya yang boleh berkembang di gereja. Ketika masing-masing generasi sulit mendengarkan satu sama lain, maka sering terjadi benturan antar generasi yang akan merugikan bagi perkembangan gereja.

Itulah sebabnya, melalui tema HUT ke-88 ini, Bapelsin GKJ mengajak seluruh GKJ sebagai satu keluarga Allah untuk memberi perhatian serius terhadap relasi setiap generasi agar dapat saling menghargai dan saling mendukung dalam melayani bersama, ‘sangkul sinangkul ing bot repot’ lintas generasi. Kita rindu agar ‘tarian’ setiap generasi sungguh menjadikan gereja sebagai taman harmoni yang indah, membuka ruang bagi keanekaragaman di dalam gereja. Untuk itu, setiap generasi, setiap anggota keluarga Allah, dengan kuasa Roh Kudus, kiranya dimampukan untuk mewujudkan sikap hidup berkelimpahan.

Sikap ini mendorong masing-masing untuk melimpah dalam kasih, rasa sayang, pengertian, penerimaan, respek dan dukungan antar anggota keluarga Allah, antar generasi. Ketika setiap anggota melimpahi anggota lainnya secara demikian, maka harapan agar antar generasi dapat ‘sangkul-sinangkul ing bot repot’ akan terwujud.

Bagikan :



Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Agenda Kegiatan

Ibadah Minggu Online : Setiap Hari Minggu jam 08.00 WIB livestreaming di channel Youtube GKJ Wonosari Gunungkidul dan Radio Swara Dhaksinarga 89,9 FM

Persekutuan Doa Rabu Pagi : Setiap Hari Rabu jam 04.30 WIB di Gedung Gereja