Home » Bahan PA » Materi PD (6-11 Januari 2020)

Materi PD (6-11 Januari 2020)

BERSYUKUR TANDA BERPULIH

1. SAAT TEDUH PRIBADI

2. NYANYIAN PUJIAN KJ. 15:1-3

BERHIMPUN SEMUA

Berhimpun semua menghadap Tuhan
dan pujilah Dia, Pemurah benar.
Berakhirlah segala pergumulan,
diganti kedamaian yang besar

Hormati nama-Nya serta kenangkan
mukjizat yang sudah dibuat-Nya.
Hendaklah t’rus syukurmu
kaunyatakan
di jalan hidupmu seluruhnya.

Berdoa dan jaga supaya jangan
penggoda merugikan jiwamu.
Di dunia tegaklah kemenangan
dan dasarnya imanmu yang teguh.

3. DOA PEMBUKA

4. PEMBACAAN ALKITAB: Filipi 1:21-26

5. RENUNGAN

Pada umumnya orang akan berefleksi ketika mengalami persoalan. Misalnya ketika mengalami bencana alam, atau peristiwa duka yang datang secara mengejutkan. Hal yang muncul dalam refleksinya adalah bertanya mengapa ini semua terjadi? Apa maksudmu Tuhan dalam hidupku?

Ada berbagai jawaban dikemukakan. Salah satu jawaban dari ranah keagamaan dianggap mampu menjawab persoalan ini. Jawaban keagamaan biasanya mengerucut pada tiga hal: Pertama, hukuman atas dosa. Jawaban ini adalah yang paling mudah dan paling sering diungkapkan. Justru karena itu setiap kali derita hadir, orang diajak menemukan apa dosa yang sudah mereka lakukan. Namun pertanyaannya, siapa yang tidak berdosa? Mengapa Tuhan memilih menghukum yang satu dan bukan yang lain?

Kedua, apa yang terjadi adalah cara Tuhan untuk mendidik. Jawaban ini juga kerap terdengar. Pertanyaannya siapa yang tengah dididik Tuhan? Mengapa orang ini yang dididik dan bukan orang lain? Sedemikian mahalkah harga yang harus untuk pendidikan yang dikerjakan Tuhan? Ketiga, ada rencana Tuhan yang tidak diketahui manusia. Jawaban ini paling ”aman.” Memang, hidup kita terbatas membuat kita tidak mampu menangkap kehendak Tuhan dalam hidup ini.

Harold Kushner, yang mengalami kedukaan mendalam yang dituangkan dalam buku The Book of Job: When Bad Things Happened to A Good Person. Kushner mengatakan manusia dan bumi memang rapuh adanya. Kenyataan kerapuhan itu harus diterima seiring dengan berbagai derita yang mengiringi jalan kehidupan. Memang itulah kenyataannya. Bakteri atau virus kecil saja dapat menumbangkan manusia yang melatih tubuhnya hingga tampak kuat. Karena kenyataan itu, manusia perlu hidup dengan paradigma kesiapan menghadapi apa pun yang terjadi. Dalam cara berpikir Paulus, manusia hidup seolah-olah Kristus akan datang menjemput kita sekarang. Bagi orang percaya kematian adalah sebuah keuntungan, karena diimani berjumpa dengan Yesus sendiri.

Persoalannya bukan soal kematian, tapi soal kehidupan. Bagi Paulus, kalau seseorang diberi kesempatan hidup oleh Tuhan, pasti Tuhan berkehendak ia berkarya memberi makna bagi kehidupan. Kalau aku hidup aku akan bekerja menghasilkan buah, demikian kata Paulus. Buah itu berangkat dari rasa syukurnya kepada Tuhan. Refleksi Paulus memberikan keyakinan padanya bahwa kalau ia diberi kesempatan hidup oleh Tuhan, setidaknya ada dua tujuan yang dikehendaki Tuhan dalam hidupnya. Pertama, ”supaya kamu makin maju dan bersukacita dalam iman” (ay. 25). Jika kita diberi hidup, maka pertanyaannya adalah apakah karya kita memberi sukacita buat orang lain? Apakah kehadiran kita membuat orang bersukacita? Kedua, ”sehingga kemegahanmu dalam Kristus Yesus makin bertambah” (ay. 26). Kemegahan atau kebanggaan menjadi penting bagi sebuah komunitas yang percaya pada Kristus. Apakah anggota komunitas tampak bangga memiliki keyakinan kepada Kristus? Atau mereka malu karena menyandang identitas sebagai pengikut Kristus?

Perhatikan juga kata ”kamu” yang ditujukan kepada jemaat yang dilayani Paulus. Itu berarti, karya mengisi kesempatan diberi hidup oleh Tuhan ditujukan kepada orang lain, bukan untuk dirinya sendiri. Ketika kita bersyukur karena dipulihkan oleh Yesus, maka rasa syukur itu pastilah berdampak untuk memulihkan sesama.

6. NYANYIAN PUJIAN PKJ. 41:1-3

KU DATANG KEPADAMU

‘Ku datang kepada-Mu,
Anak Domba Allah.
‘Kumohon pengasihan,
Anak Domba Allah.
Atas dosa-dosaku
dan pelanggaranku.
Kuduskanlah diriku,
Anak Domba Allah.

‘Ku datang kepada-Mu,
Anak Domba Allah.
‘Ku mohon pengasihan,
Anak Domba Allah.
Tunjukanlah padaku
jalan kebenaran.
Hanya oleh rahmat-Mu,
Anak Domba Allah.

‘Ku bersujud kepada-Mu,
Anak Domba Allah.
‘Kuserahkan hidupku,
Anak Domba Allah.
Kar’na Tuhan sajalah
yang menyelamatkan.
Bimbing kehidupanku,
Anak Domba Allah.

7. DOA SYAFAAT DAN PENUTUP

8. NYANYIAN PUJIAN NKB. 197:1-2

BESARLAH UNTUNGKU

Besarlah untungku
jika Yesus milikku,
bersuka jiwaku
kar’na damai yang penuh.
Meskipun angin k’ras,
badai dunia menderu,
tak goyah hatiku
kar’na Yesus milikku.

Refrein:
Benar, benar, besarlah untungku.
Benar, benar, besarlah untungku.
Benar, benar besarlah untungku.
Ketika Yesus sungguhlah tetap milikku.

Kendati tiadalah
hartaku di dunia,
hatiku tak resah,
tak bersungut, berkesah.
Kar’na ’ku sungguh
tahu jika Yesus milikku,
tak sia-sialah segenap usahaku.

Bagikan :



Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Agenda Kegiatan

Ibadah Minggu Online : Setiap Hari Minggu jam 08.00 WIB livestreaming di channel Youtube GKJ Wonosari Gunungkidul dan Radio Swara Dhaksinarga 89,9 FM

Persekutuan Doa Rabu Pagi : Setiap Hari Rabu jam 04.30 WIB di Gedung Gereja