Home » Renungan » Melihat Karya Pemulihan

Melihat Karya Pemulihan

Matius 11:2-11

Cara pandang dengan iman dan pengharapan adalah hal yang dikehendaki Tuhan bagi orang percaya dalam menjalani hidup. Cara pandang seperti itu tidak datang dengan sendirinya, tidak datang secara otomatis. Banyak komponen yang membangunnya supaya cara pandang tersebut sampai pada keyakinan bahwa Allah ikut berkarya dalam setiap keadaan. Mereka yang menginginkan cara pandang itu, perlu menyadari dibutuhkan perjuangan bahkan dengan mengorbankan banyak hal.Tapi satu hal yang perlu diyakini bahwa akan ada pemulihan di akhir setiap penderitaaan dan pengorbanan. Itu berarti orang percaya tetap perlu mempertahankan keyakinan dengan sungguh-sungguhwalaupun cobaan dan godaan silih berganti bak topan yang menerjang.

Tema kita “Melihat karya Pemulihan” merujuk pada tindakan Allah yang mengerjakan pemulihan dalam hidup kita. Pemulihan terjadi karena inisiatif dari pihak Allah, yang terlebih dahulu yang bertindak untuk kebaikan seluruh ciptaan. Allah terus menerus berinisiatif menjadikan segala sesuatu menjadi lebih baik, agar kedamaian dan kesejahteraan terjadi. Sebagai ciptaan Allah yang mulia, manusia turut dilibatkan Allah untuk menghadirkan pemulihan yang menyeluruh. Manusia yang diundang untuk terlibat dalam karya pemulihan adalah manusia yang mampu melihat karya Allah dalam kehidupannyasekalipun ada penderitaan yang mendera.

Pada minggu adven ketiga ini umat diajak untuk melihat dan terlibat dalam karya pemulihan Allah.Dengan semakin dekatnya hari natal, umat terdorong untuk menghadirkan karya pemulihan bagi semua. Bacaan Injil ini diawali dengan keterangan yang memprihatinkan yaitu Yohanes Pembaptis tengah berada di dalam penjara (ay. 2). Penjara seringkali dipahami sebagai tempat bagi seseorang yang mendapat hukuman karena telah melakukan tindak kejahatan. Orang jahatlah yang seharusnya mendekam dalam penjara sebagai konsekuensi tanggungjawab akan tindakannya.

Pertanyaannya adalah kejahatan apakah yang menyebabkan Yohanes pembaptis layak masuk dalam penjara? Mari kita melihat karya Yohanes Pembaptis. Iakritis dan tegas terhadap keadaan sekitar dan secara khusus kepada penguasa saat itu. Ia menyebut para pemimpin agama bangsa itu keturunan ular beludak (Mat. 3:7). Bahkan ia mengatakansecara gamblang bahwa mereka sama sekali tidak ada artinya kalau hanya bermodalkan identitas sebagai keturunan Abraham. Ia pun bersikap tegas terhadap kelakukan buruk Herodes. Karena itu, ketika Yohanes pembaptis kembali berkarya di daerah Perea, Herodes curiga kalau-kalauYohanes menjadi pemimpin gerakan massa. Herodes memusuhi Yohanes, lebih-lebih lagi Herodias, istri kedua Herodes, karena Yohanes mencela perkawinan mereka yang tidak sah. Karena itulah dia dipenjarakan di benteng Markhaerus, untuk beberapa bulan kemudian dihukum pancung. Demikianlah kita melihat bahwa Yohanes dipenjarakan bukan karena sebuah kesalahan atau kejahatan tetapi karena bersikap kritis atas tindakan penyalahgunaan kekuasaan dan kesewenang-wenangan.

Apakah hukuman itu membuat Yohanes Pembaptis merasa kecewa? Tidak, ia tidak kecewa dengan keadaan yang ia terima. Ia tidak meratapi keadaannya. Hal itu yang membuat ia tetap menaruh pengharapan pada kedatangan Sang Mesias yang memulihkan. Untuk itu ia berusaha memastikan bahwa Yesus adalah Sang Mesias yang dinanti-nantikan. Dalam teks dikatakan, Yohanes menyuruh murid-muridnya untuk mencari tahu: “Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?’.(ay. 3)

Dengan informasi dari muridnya, Yohanes Pembaptis mampu tidak hanya mendengar dengan telinganya tapi juga melihat bahwa Yesus adalah benar-benar Mesias yang datang untuk memberikan pemulihan kepada manusia. Secara nyata hal itu terlihat dari karya-Nya, seperti yang Yesus nyatakan sendiri “Yesus menjawab mereka: “Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku” (ay. 4-6).

Yohanes Pembaptis dapat melihat karya pemulihan Allah dalam Yesus yang mendatangkan damai sejahtera bagi setiap orang yang menerimanya. Kuasa-Nya melebih kuasa pemerintah-pemerintah di dunia ini, melebihi kuasa penyakit, dan melebihi kuasa kematian. Kesadaran iman Yohanes pembaptis membawanya pada keyakinan akan pemulihan yang dikerjakan oleh Allah sendiri.

Orang percaya akan dapat melihat karya pemulihan Allah yang sungguh nyata dan besar sekiranya mereka tidak mengedepankan penampakan fisik lahiriah belaka. Orang percaya sudah mempunyai mata imaniah oleh karena penyertaan Roh Kudus yang selalu meneranginya. Oleh karena itu, umat diundang untuk dapat melihat – dengan mata imaniah – karya pemulihan Allah yang nyata bagi dirinya, sesama, dan alam semesta. Melalui cara pandang itu, umat diharapkan mampu menghadapi segala keadaan yang mungkin terjadi dalam hidupnya dalam keyakinan Allah tidak meninggalkannya. Amin.

Bagikan :



Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Agenda Kegiatan

Ibadah Minggu Online : Setiap Hari Minggu jam 08.00 WIB livestreaming di channel Youtube GKJ Wonosari Gunungkidul dan Radio Swara Dhaksinarga 89,9 FM

Persekutuan Doa Rabu Pagi : Setiap Hari Rabu jam 04.30 WIB di Gedung Gereja