Home » Renungan (Page 14)

Category Archives: Renungan

Mengalami Kelimpahan Allah

(Yohanes 2:1-11)

Yesus adalah Mesias, Sang Juru Selamat. Keselamatan dari Allah adalah berkat yang tak ternilai harganya. Terkadang kita lupa akan hal itu. Mengapa demikian? Karena banyak orang menghayati berkat dalam hidup hanya berupa hal-hal yang terkait dengan materi (kekayaan, jabatan, kesehatan, dsb). Keselamatan dalam Kristus adalah berkat yang tak terhitung jumlahnya. Keselamatan adalah kasih karunia Allah yang diberikan pada umat karena umat tidak berdaya mewujudkan dengan dayanya sendiri. Jika dikaitkan dengan Injil Yohanes 2:1-11, keselamatan dari Allah itu ibarat keberadaan tuan pemilik pesta yang tidak berdaya saat anggur di pestanya habis, namun tiba-tiba datanglah sumbangan anggur dalam jumlah banyak dan kualitas baik. Tak diduga, namun ada dan berlimpah. Dengan demikian keselamatan yang merupakan berkat itu mesti dibagikan. Kesediaan berbagi hidup muncul ketika hati penuh kelimpahan. Kelimpahan bermakna terbukanya diri memberi yang terbaik pada sesama karena dirinya merasa mendapat banyak pemberian dari Allah.

Continue Reading →

Menghayati Hidup Seperti Yesus dan Yohanes Pembaptis

(Lukas 3:15-17,21-22)

Hari ini kita merayakan Minggu Pembaptisan Yesus. Dalam tahun liturgi, Minggu Baptisan Yesus masuk pada Minggu biasa dan dihayati setelah Minggu Epifane. Melalui peristiwa pembaptisan Yesus, kita belajar dari Yesus dan Yohanes Pembaptis. Yesus yang adalah Allah merendahkan diri-Nya. Tindakan perendahan Yesus dilakukan melalui kesediaan-Nya dibaptis bersama-sama dengan umat yang berdosa dan membutuhkan pengampunan dosa.

Continue Reading →

Merasakan dan Membagikan Terang

(Yesaya 60:1-6; Matius 2:1-12)

Gelap sering diartikan sebagai situasi ketiadaan cahaya. Intensitas kegelapan diukur menurut kehadiran cahaya. Semakin sesuatu disebut gelap berarti semakin sedikit cahaya hadir dalamnya. Atau juga dalam kategori baik – buruk. Seorang teolog besar abad pertengahan St. Thomas Aquinas menyebut bahwa keburukan dimaknai sebagai kekurangan kebaikan (privatio boni). Definisi serupa bisa diterapkan pada fenomena dualistis lainnya, yaitu dalam sifat Ada-Tiada.

Continue Reading →

Bertumbuh Dalam Kasih Allah Dan Sesama

( Lukas 2 : 41-52 )

Sebagai orang beriman, kita patut bersyukur karena Tuhan menempatkan kita di tengah bangsa yang beragam yang memiliki ideologi pemersatu. Pancasila menjadi pengikat yang penting untuk menjaga bangsa ini tetap melanjutkan kehidupan di tengah segala perbedaan. Pancasila menempatkan sila pertama “Ketuhanan Yang Mahaesa” sebagai awal dari rangkaian pengharapan bersama para anak bangsa. Bagi orang beriman, “Ketuhanan Yang Mahaesa” mengajak kita untuk memahami dengan tepat identitas kita selaku orang-orang yang dikuduskan dan dikasihi Tuhan. Orang-orang yang dianugerahi relasi khusus dengan Tuhan, bahkan disebut sebagai anak-anak Allah. Pemahaman identitas ini mendorong kita untuk melakukan pilihan-pilihan sikap dalam rangka turut serta mewujudkan kehidupan berbangsa yang adil dan beradab, yang bersatu, yang berhikmat dan bijaksana dalam bermusyawarat, serta yang berkeadilan sosial. Orang-orang yang beriman diajak untuk bertumbuh dalam kasih Allah, sekaligus pada waktu yang sama bertumbuh dalam kasih kepada sesama. Perspektif pada diri sendiri dan pandangan dari orang lain tidak seharusnya melemahkan semangat orang beriman untuk bertumbuh membagi kasih. Melalui pemberitaan firman pada hari ini, warga gereja diharap mengerti makna identitas diri sebagai orang-orang yang dikasihi Allah dan sesama. Atas dasar pemahamannya itu warga gereja diajak untuk hidup dengan identitas diri sebagai manusia baru di tengah kebhinnekaan Indonesia. Selamat bertumbuh dalam kasih Allah dan sesama di bumi Pancasila.

Continue Reading →

Peneguhan Karya Damai Melalui Perjumpaan

(Ibrani 10:5-10; Lukas 1:39-45)

Dalam kehidupan bersama, seseorang tidak bisa hanya memikirkan dirinya sendiri. Dalam hidup bersama terjadi perjumpaan. Perjumpaan membuat seseorang menyesuaikan diri dengan orang lain. Perjumpaan juga dapat membuat seseorang diperlengkapi, dikuatkan dan disempurnakan. Tetapi akhir-akhir ini justru tidak setiap perjumpaan membuat sesorang menyesuaikan diri. Alih-alih diperlengkapi atau dikuatkan, malah perjumpaan menjadikan kebencian. Hal yang lebih mengherankan lagi justru dilakukan oleh orang-orang yang kelihatan hidupnya saleh.

Continue Reading →

Agenda Kegiatan

Ibadah Minggu Online : Setiap Hari Minggu jam 08.00 WIB livestreaming di channel Youtube GKJ Wonosari Gunungkidul dan Radio Swara Dhaksinarga 89,9 FM

Persekutuan Doa Rabu Pagi : Setiap Hari Rabu jam 04.30 WIB di Gedung Gereja

Links

Kontak

GKJ Wonosari Gunungkidul
Jl. Gereja No. 11-12 Wonosari, Gunungkidul, DIY, 55812, Telp : (0274) 391 146
No. Rekening BRI a.n. GKJ Wonosari : 0153-01-001186-56-7

Jadwal Ibadah Induk

06.00 BAHASA INDONESIA

08.00 BAHASA JAWA

16.30 BAHASA JAWA

18.30 BAHASA INDONESIA

Jadwal Ibadah Panthan

PANTHAN BENDUNGAN 07.00 WIB BAHASA JAWA (Minggu I Bahasa Indonesia)

PANTHAN RANDUKUNING 07.00 WIB BAHASA JAWA (Minggu II Bahasa Indonesia)

PANTHAN NGLIPAR 07.00 WIB BAHASA JAWA (Minggu II dan IV Bahasa Indonesia )

PANTHAN KEBONJERO 07.00 WIB BAHASA JAWA (Minggu I Bahasa Indonesia)

PANTHAN HARGOMULYO 08.00 WIB BAHASA JAWA (Minggu II Bahasa Indonesia)

Powered by WordPress / Academica WordPress Theme by WPZOOM