Home » Renungan (Page 9)
Category Archives: Renungan
Menjadi Pelaku Firman
(Lukas 10:25-37)
Isu yang sedang menjadi sorotan dunia saat ini adalah penggunaan plastik yang berlebihan sehingga menimbulkan sampah plastik yang berbahaya bagi bumi dan seluruh makhluk di dalamnya. Berbagai upaya dilakukan untuk menghimbau masyarakat agar mengurangi penggunaan plastik. Akan tetapi masih banyak orang yang merasa bahwa penggunaan plastik lebih dibutuhkan saat ini dibandingkan dengan keperluan menjaga bumi dari limbah plastik. Setiap orang selalu memiliki prioritas masing-masing, yang dianggap jauh lebih penting dan lebih genting dibandingkan perkara yang lain.
Mengemban Perutusan Tuhan
Lukas 10:1-11, 16-20
Hidup orang percaya hakekatnya tidak untuk diri sendirinya tapi untuk kemuliaan Kristus yang dinyatakan melalui kepedulian terhadap sesama. Hakekat ini sungguh tidak mudah untuk dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak sekali godaan dan rayuan supaya manusia tidak mewujudkan tugasnya itu. Memang akan lebih enak hidup dengan mikirkan kepentingan dan kebahagiaan sendiri. Manusia tidak susah-susah untuk berbagi dan memperhatikan keadaan orang lain tapi apakah hidup seperti ini yang di kehendaki Tuhan Yesus Kristus? Orang percaya diutus untuk melakuan tugasnya yaitu memberitakan kabar baik (marturia). Tugas mulia ini sesungguhnya adalah dari Tuhan Yesus yang menghendaki keadaan damai sejahtera dirasakan oleh seluruh ciptaan. Kesadaran akan siapa yang memberi tugas menjadi kekuatan untuk bisa melakukannya dengan sebaik-baiknya. Motivasi dalam perutusan ini sungguh hanya kasih terhadap Tuhan. Orang percaya perlu terus mewaspadai akan motivasi menyeleweng dalam tugas perutusan seperti menambah jumlah umat atau jemaat. Ketulusan, kasih dan wujud ucapan syukurlah perlu menjadi warna dalam perutusan orang percaya di dunia ini.
Menjadi PengikutNya
Lukas 9:51-62
Di segala zaman, para pengikut Kristus seringkali mengalami banyak sekali tantangan dan hambatan. Dilihat dari sumbernya, tantangan dan hambatan bisa datang dari dalam maupun dari luar orang percaya. Supaya orang percaya mampu mengatasi segala hambatan dan tantangan, diperlukan komitmen yang tinggiyang menjadi dasar dalam diri orang percaya untuk terus melangkah maju. Orang percaya tidak dikehendaki untuk menyerah dalam setiap pergumulan yang datang silih berganti. Ia sebaiknya meyakini dalam kelelahan bahkan keadaan yang dirasanya tidak ada pengharapan karya Tuhan senantiasa ada. Tuhan selalu bisa memakai berbagai cara supaya orang percaya tetap menjadi pengikut-Nya. Iman seperti itulah yang harus ditumbuhkan. Memang menjadi pengikut Kristus yang setia membutuhkan pembelajaran yang panjang dan pengorbanan yang besar. Para nabi, rasul dan murid Yesus Kristus sungguh bisa merasakan kebahagian karena mereka mengikuti Dia sampai akhir kehidupannya.
Dipulihkan Untuk Bersaksi
Lukas 8:26-39
Di minggu keempat bulan Juni tahun 2019 ini, umat diperhadapkan pada permasalahan yang berpotensi merapuhkan iman jika tidak direspons secara benar. Separuh perjalanan tahun sering dipakai untuk mengevaluasi bergulirnya roda kehidupan, semisal menghitung banyaknya keuntungan yang didapat, dan juga kerugian yang dialami bagi mereka yang berwirausaha. Atau mulai menyadari sebuah realitas yang berkenaan dengan kualitas relasi di dalam rumah tangga, masyarakat, atau pun bergereja. Hal kedua yang menjadi ke-khas-an di bulan ini adalah diperhadapkannya sebagian umat pada kebiasaan latah berbau skeptis akan bayang-bayang beratnya beban biaya pendidikan bagi orang tua, juga beban bagi anakanak yang sedang memperjuangkan proses pendidikannya (JuniAgustus). Dan hal terakhir yang mewarnai pergumulan umat bulan Juni tahun 2019 ini adalah pasca PEMILU serentak bulan April lalu, di mana sedikit banyak pasti berpengaruh pada iklim kehidupan berbangsa dan bernegara. Menanggapi ketiga hal tersebut, tak jarang kita menjadi lesu, tak berpengharapan tatkala melihat realitas yang jauh dari apa yang direncanakan.
Merayakan Karya Trinitas
Yohanes 16:12-15
Memahami sepenuhnya Allah Trinitas adalah kemustahilan sebab bagaimanapun juga Allah adalah misteri. Misteri tidaklah sama dengan masalah ataupun teka-teki. Masalah harus diselesaikan, teka-teki harus dipecahkan, sementara misteri tidak dapat disingkapkan dengan argumen rasional ataupun dianalogikan dengan hal-hal empiris.
Jika kita mengaku mampu memahami Allah sepenuhnya maka dapat dipastikan bahwa yang kita pahami tersebut bukanlah Allah sebab sampai kapanpun Allah yang tidak terbatas tidak akan dapat dibatasi oleh pikiran kita yang sangat terbatas. Walaupun Allah Trinitas tidak dapat dibatasi oleh pikiran manusia tetapi doktrin tentang Allah Trinitas dapat membantu kita untuk menyelami karya Allah Trinitas dan menolong kita untuk berpartisipasi dalam misi-Nya. Cara terbaik untuk memahami Allah Trinitas adalah dengan melihat dan merasakan karya-Nya dalam kehidupan sehari-hari sekalipun ada begitu banyak keterbatasan.